“Communication” adalah pemberitahuan atau pertukaran ide, dengan pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya (Suryani, 2005).
menurut McCubbin dan Dahl (1985)
Komunikasi merupakan proses tukar menukar perasaan, keinginan, kebutuhan, dan pendapat
menurut Rogers
Proses pertukaran ide, perasaan, dan pikiran atau lebih yang bertujuan untuk terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku
KOMPENEN KOMUNIKASI (Potter dan Perry,1993)
- Komunikator: penyampai informasi/ sumber informasi
- Komunikan: penerima informasi atau memberi respons thp. Stimulus yg disampaikan oleh komunikator
- Pesan: gagasan/ pendapat, fakta, informasi atau stimulus yg disampaikan
- Media komunikasi: saluran yg dipakai utk menyampaikan pesan
- Kegiatan “enconding” : perumusan pesan oleh komunikator sblm disampaix kpd komunikan
- Kegiatan “deconding”: penafsiran pesan oleh komunikan pd saat menerima pesan
TINGKAT HUBUNGAN KOMUNIKASI
(Potter dan Perry, 1993)
(Potter dan Perry, 1993)
- Komunikasi Intrapersonal
- Komunikasi Interpersonal
- Komunikasi Massa
- Komunikasi Intrapersonal
komunikasi interpersonal terjadi dalam individu itu sendiri. Komunikasi ini akan membantu agar seseorang atau individu tetap sadar akan kejadian disekitarnya
- Komunikasai Interpersonal
interaksi antara dua orang atau kelompok kecil. Komunikasi ini merupakan inti dari praktek keperawatan. Karena dapat terjadi antara perawat dan klien serta keluarga, perawat dengan perawat, dan perawat dgn tim kesehatn lain
- Komunikasi Massa
Interaksi yg tjd dalam kelompok besar.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
- Perkembangan
- Persepsi
- Nilai
- Latar belakang sosial budaya
- Emosi
- Jenis kelamin
- Pengetahuan
- Peran dan hubungan
- Lingkungan
- Jarak
BENTUK KOMUNIKASI
- KOMUNIKASI VERBAL
- KOMUNIKASI NON VERBAL
KOMUNIKASI VERBAL
- Jelas dan ringkas
- Perbendaharaan kata
- Arti denotatif dan konotatif
- Intonasi
- Kecepatan berbicara
- Humor
KOMUNIKASI NON VERBAL
ž Penampilan fisik
ž Sikap tubuh dan cara berjalan
ž Ekspresi wajah
ž Sentuhan
Komunikasi yg direncanakan & dilakukan utk membantu penyembuhan/ pemulihan pasien
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional bagi perawat
Tujuan
komunikasi terapeutik
(Purwanto, 1994)
komunikasi terapeutik
(Purwanto, 1994)
- Membantu px utk m’perjelas & mengurangi beban perasaan & pikiran serta dpt mengambil tindakan
- Mengurangi keraguan
- M’pengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan dirinya sendiri
Manfaat
komunikasi terapeutik (Christina, dkk, 2003)
komunikasi terapeutik (Christina, dkk, 2003)
- Mendorong & menganjurkan kerjasama antara perawta dgn px melalui hubungan perawat – px
- Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan dan mengkaji masalah & mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat
syarat
komunikasi terapeutik (Stuart and Sundeen)
komunikasi terapeutik (Stuart and Sundeen)
- Ditujukan untuk menjaga harga diri pemberi maupun penerima pesan
- Diciptakan untuk saling pengertian harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memberikan sarana, informasi maupun masukan
Prinsip – prinsip
komunikasi terapeutik (Carl Rogers)
komunikasi terapeutik (Carl Rogers)
- Perawat harus mengenali dirinya sendiri
- Saling menerima, saling percaya & saling menghargai
- Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri untuk mengetahui & mengatasi perasaan gembira, sedih ataupun marah
- Mampu menentukan batas waktu
- Berpegang pada etika
- Bertanggung jawab dlm dua dimensi
Sikap komunikasi terapeutik
Egan (dalam Keliat, 1992)
Egan (dalam Keliat, 1992)
ž Berhadapan
ž Mempertahankan kontak mata
ž Membungkuk kearah pasien
ž Memperlihatkan sikap terbuka
ž Tetap rileks
SIKAP PSIKO – SOSIAL
DIMENSI RESPON
- kesejatian
- Empati
- Respect
- Konkret: penjelasan akurat dan jelas
DIMENSI TINDAKAN
- Konfrontasi
ketidaksesuaian: konsep diri
pengalaman kx & perawat
- Segera: fokus pada saat ini
- Terbuka
- Emosional katarsis
- Bermain peran
Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
ž Fokus hubungan adalah pada ide klien, pengalaman dan perasaan klien
ž King cit. Varcarolis mengidentifikasi 4 tindakan yg harus diambil di antara perawat – klien:
1. tindakan diawali oleh perawat
2. respon reaksi dari klien
3. perawat mengkaji kebutuhan klien dan tujuan
4. transaksi di mana hubungan timbal balik pd akhirnya dibangun utk mencapai tujuan hubungan
Tujuan hubungan terapeutik (Stuart dan Sundeen)
ž Realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat terhadap diri sendiri
ž Identitas diri yang jelas
ž Kemamuan membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan mencintai
ž Peningkatan fungsi dan kemampuan memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis
TAHAP – TAHAP HUBUNGAN TERAPEUTIK
- Tahap Prainteraksi
- Tahap Orientasi
- Tahap Kerja
- Tahap Terminasi
Tahap Prainteraksi
ž Mengumpulkan data ttg klien
ž Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri
ž Membuat rencana pertemuan dgn klien (kegiatan, waktu dan tempat)
Tahap Orientasi
ž Memberikan salam dan tersenyum pd kx
ž Memperkenalkan nama perawat
ž Menanyakan panggilan kesukaan kx*
ž Menjelaskan kegiatan yg akan dilakukan
ž Menjelaskan tujuan
ž Menjelaskan waktu yg dibutuhkan utk melakukan kegiatan
ž Menjelaskan kerahasiaan
Tahap Kerja
ž Memberi kesempatan pada kx utk bertanya
ž Menanyakan keluhan utama/ keluhan yg mungkin berkaitan dg kelancaran pelaksanaan kegiatan
ž Melakukan kegiatan sesuai rencana
Tahap Terminasi
ž Menyimpulkan hasil kegiatan
ž Merencanakan tindak lanjut dgn kx
ž Melakukan kontrak utk pertemuan selanjutnya
ž Mengakhiri kegiatan