Senin, 19 Desember 2011

"Komunikasi Terapeutik"


“Communication” adalah pemberitahuan atau pertukaran ide, dengan pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya (Suryani, 2005).

menurut McCubbin dan Dahl (1985)
Komunikasi merupakan proses tukar menukar perasaan, keinginan, kebutuhan, dan pendapat

menurut Rogers
Proses pertukaran ide, perasaan, dan pikiran atau lebih yang bertujuan untuk terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku 

KOMPENEN KOMUNIKASI (Potter dan Perry,1993)
  1. Komunikator: penyampai informasi/ sumber informasi
  2. Komunikan: penerima informasi atau memberi respons thp. Stimulus yg disampaikan oleh komunikator
  3. Pesan: gagasan/ pendapat, fakta, informasi atau stimulus yg disampaikan
  4. Media komunikasi: saluran yg dipakai utk menyampaikan pesan
  5. Kegiatan “enconding” : perumusan pesan oleh komunikator sblm disampaix kpd komunikan
  6. Kegiatan “deconding”: penafsiran pesan oleh komunikan pd saat menerima pesan
TINGKAT HUBUNGAN KOMUNIKASI
(Potter dan Perry, 1993)
  1. Komunikasi Intrapersonal
  2. Komunikasi Interpersonal
  3. Komunikasi Massa
  1. Komunikasi Intrapersonal
            komunikasi interpersonal terjadi dalam individu itu sendiri. Komunikasi ini akan membantu agar seseorang atau individu tetap sadar akan kejadian disekitarnya


  1.  Komunikasai Interpersonal
            interaksi antara dua orang atau kelompok kecil. Komunikasi ini merupakan inti dari praktek keperawatan. Karena dapat terjadi antara perawat dan klien serta keluarga, perawat dengan perawat, dan perawat dgn tim kesehatn lain


  1. Komunikasi Massa
            Interaksi yg tjd dalam kelompok besar. 

FAKTOR YG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
  1. Perkembangan
  2. Persepsi
  3. Nilai
  4. Latar belakang sosial budaya
  5. Emosi
  6. Jenis kelamin
  7. Pengetahuan
  8. Peran dan hubungan
  9. Lingkungan
  10. Jarak
BENTUK KOMUNIKASI
  1. KOMUNIKASI VERBAL
  2. KOMUNIKASI NON VERBAL
KOMUNIKASI VERBAL
  • Jelas dan ringkas
  • Perbendaharaan kata
  • Arti denotatif dan konotatif
  • Intonasi
  • Kecepatan berbicara
  • Humor
KOMUNIKASI NON VERBAL
ž Penampilan fisik
ž Sikap tubuh dan cara berjalan
ž Ekspresi wajah
ž Sentuhan


Komunikasi yg direncanakan & dilakukan utk membantu penyembuhan/ pemulihan pasien
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional bagi perawat

Tujuan
komunikasi terapeutik
(Purwanto, 1994)
  1. Membantu px utk m’perjelas & mengurangi beban perasaan & pikiran serta dpt mengambil tindakan
  2. Mengurangi keraguan
  3. M’pengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan dirinya sendiri
Manfaat
komunikasi terapeutik (Christina, dkk, 2003)
  1. Mendorong & menganjurkan kerjasama antara perawta dgn px melalui hubungan perawat – px
  2. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan dan mengkaji masalah & mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat
syarat
komunikasi terapeutik (Stuart and Sundeen)
  1. Ditujukan untuk menjaga harga diri pemberi maupun penerima pesan
  2. Diciptakan untuk saling pengertian harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memberikan sarana, informasi maupun masukan
Prinsip – prinsip
 komunikasi terapeutik (Carl Rogers)
  1. Perawat harus mengenali dirinya sendiri
  2. Saling menerima, saling percaya & saling menghargai
  3. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri untuk mengetahui & mengatasi perasaan gembira, sedih ataupun marah
  4. Mampu menentukan batas waktu
  5. Berpegang pada etika
  6. Bertanggung jawab dlm dua dimensi
Sikap komunikasi terapeutik
Egan (dalam Keliat, 1992) 
ž Berhadapan
ž Mempertahankan kontak mata
ž Membungkuk kearah pasien
ž Memperlihatkan sikap terbuka
ž Tetap rileks

SIKAP PSIKO – SOSIAL
DIMENSI RESPON
-   kesejatian
-        Empati
-        Respect
-        Konkret: penjelasan akurat dan jelas

DIMENSI TINDAKAN
-        Konfrontasi
            ketidaksesuaian: konsep diri
                                                      pengalaman kx & perawat
-        Segera: fokus pada saat ini
-        Terbuka
-        Emosional katarsis
-        Bermain peran    
  
Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
ž Fokus hubungan adalah pada ide klien, pengalaman dan perasaan klien
ž King cit. Varcarolis mengidentifikasi 4 tindakan yg harus diambil di antara perawat – klien:
            1. tindakan diawali oleh perawat
            2. respon reaksi dari klien
            3. perawat mengkaji kebutuhan klien dan tujuan
            4. transaksi di mana hubungan timbal balik pd akhirnya dibangun utk mencapai tujuan hubungan
             
Tujuan hubungan terapeutik (Stuart dan Sundeen)
ž Realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat terhadap diri sendiri
ž Identitas diri yang jelas
ž Kemamuan membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan mencintai
ž Peningkatan fungsi dan kemampuan memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis

TAHAP – TAHAP HUBUNGAN TERAPEUTIK
  1. Tahap Prainteraksi
  2. Tahap Orientasi
  3. Tahap Kerja
  4. Tahap Terminasi
Tahap Prainteraksi
ž Mengumpulkan data ttg klien
ž Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri
ž Membuat rencana pertemuan dgn klien (kegiatan, waktu dan tempat)

Tahap Orientasi
ž Memberikan salam dan tersenyum pd kx
ž Memperkenalkan nama perawat
ž Menanyakan panggilan kesukaan kx*
ž Menjelaskan kegiatan yg akan dilakukan
ž Menjelaskan tujuan
ž Menjelaskan waktu yg dibutuhkan utk melakukan kegiatan
ž Menjelaskan kerahasiaan


Tahap Kerja
ž Memberi kesempatan pada kx utk bertanya
ž Menanyakan keluhan utama/ keluhan yg mungkin berkaitan dg kelancaran pelaksanaan kegiatan
ž Melakukan kegiatan sesuai rencana

Tahap Terminasi
ž Menyimpulkan hasil kegiatan
ž Merencanakan tindak lanjut  dgn kx
ž Melakukan kontrak utk pertemuan selanjutnya
ž Mengakhiri kegiatan

"Keuntungan Pemberian ASI"


Keuntungan pemberian ASI tidak hanya didapatkan oleh si bayi, akan tetapi juga bisa didapatkan oleh si ibu dan keluarganya. Berikut adalah manfaat yang bisa didapatkan:

Bagi bayi :
§  Makanan “terlengkap” untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama.
§  Mengandung antibodi (terutama kolostrum) yang melindungi terhadap penyakit terutama diare dan gangguan pernapasan.
§  Meningkatkan tumbuh kembang secara normal karena hanya terjadi sedikit infeksi, oleh karena itu mencegah menjadi badan pendek.
§  Selalu bersih.
§  Selalu siap tersedia dan dalam suhu yang sesuai.
§  Mudah dicerna dan zat gizi mudah diserap.
§  Melindungi terhadap alergi karena tidak mengandung zat yang dapat menimbulkan alergi.
§  Mengandung cairan yang cukup untuk kebutuhan bayi dalam 6 bulan pertama (87% ASI adalah air).
§  Isapan bayi membantu perkembangan gigi dan perkembangan otot-otot muka.
§  Hubungan fisik ibu-bayi baik untuk perkembangan bayi: kontak kulit ibu ke kulit bayi yang sering mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun sosial yang lebih baik bagi bayi bersangkutan.


Bagi ibu :

§  Pemberian ASI memberikan 98% metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan pertama sesudah kelahiran BILA diberikan hanya ASI saja (eksklusif) dan belum terjadi menstruasi kembali.
§  Menempelkan segera bayi pada payudara membantu pengeluaran plasenta karena isapan bayi merangsang kontraksi rahim, oleh karena itu menurunkan risiko perdarahan pasca persalinan.
§  Memberikan ASI segera (dalam waktu 60 menit) membantu meningkatkan produksi ASI dan proses laktasi.
§  Isapan puting yang segera dan sering membantu mencegah payudara bengkak.
§  Pemberian ASI membantu mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia kapan dan dimana saja. ASI selalu bersih, sehat dan tersedia dalam suhu yang cocok.
§  Pemberian ASI ekonomis.
§  Meningkatkan hubungan batin ibu-bayi.
§  Menurunkan risiko kanker payudara.



Bagi keluarga :

§  Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, kayu bakar atau minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.
§  Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.
§  Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi dari ASI eksklusif.
§  Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
§  Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia.

Manfaat ASI dibanding susu formula dilihat dari segi Psikologis :

§  Mempererat jalinan kasih sayang antara ibu dan anak.
§  Memiliki pengaruh emosional. Sebab dengan memberikan ASI juga mempunyai pengaruh emosional bagi ibu dan anak.
§  Anak merasa tentram , aman dan nyaman bila sedang menyusu pada ibu.
§  Anak merasa rileks bila menyusu pada ibu.
§  Mempererat jalinan naluri antara ibu dan anak.
§  Perasaan ibu menjadi tenang, bahagia dan menimbulkan percaya diri karena dapat memberikan ASI kepada buah hatinya.
§  Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.


Manfaat ASI dibanding susu formula dilihat dari segi Kesehatan :

§  ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi. Selama dalam kandungan bayi mendapatkan zat pelindung dari ibunya melalui plasenta. Setelah lahir, suplai zat pelindung ini terhenti digantikan ASI. Zat protektif seperti makrofag, limfosit, laktoferin, imunoglobulin, laktobasilus bifidus, dll dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi yang disebabkan bakteri, virus ataupun jamur .
§  Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
§  Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
§  Lysosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E.coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak dari pada susu sapi.
§  Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari Brochus Asociated Lympocyte Tissue (BALT) anti bodi pernapasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) anti bodi saluran pernapasan dan Mammarry Asociated Lympocyte Tissue (MALT) anti bodi jaringan payudara ibu.
§  Faktor bifidus sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk memperhambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
§  Dari aspek Neurologis. Dengan menghisap payudara koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir lebih sempurna.
§  Mencegah anak mengalami obesitas (kegendutan).
§  Dapat menurunkan resiko kematian bayi dan penyakit kronis.
§  Daya tahan tubuh lebih kuat.
Keuntungan pemberian ASI tidak hanya didapatkan oleh si bayi, akan tetapi juga bisa didapatkan oleh si ibu dan keluarganya. Berikut adalah manfaat yang bisa didapatkan:

Bagi bayi :
§  Makanan “terlengkap” untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama.
§  Mengandung antibodi (terutama kolostrum) yang melindungi terhadap penyakit terutama diare dan gangguan pernapasan.
§  Meningkatkan tumbuh kembang secara normal karena hanya terjadi sedikit infeksi, oleh karena itu mencegah menjadi badan pendek.
§  Selalu bersih.
§  Selalu siap tersedia dan dalam suhu yang sesuai.
§  Mudah dicerna dan zat gizi mudah diserap.
§  Melindungi terhadap alergi karena tidak mengandung zat yang dapat menimbulkan alergi.
§  Mengandung cairan yang cukup untuk kebutuhan bayi dalam 6 bulan pertama (87% ASI adalah air).
§  Isapan bayi membantu perkembangan gigi dan perkembangan otot-otot muka.
§  Hubungan fisik ibu-bayi baik untuk perkembangan bayi: kontak kulit ibu ke kulit bayi yang sering mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun sosial yang lebih baik bagi bayi bersangkutan.


Bagi ibu :

§  Pemberian ASI memberikan 98% metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan pertama sesudah kelahiran BILA diberikan hanya ASI saja (eksklusif) dan belum terjadi menstruasi kembali.
§  Menempelkan segera bayi pada payudara membantu pengeluaran plasenta karena isapan bayi merangsang kontraksi rahim, oleh karena itu menurunkan risiko perdarahan pasca persalinan.
§  Memberikan ASI segera (dalam waktu 60 menit) membantu meningkatkan produksi ASI dan proses laktasi.
§  Isapan puting yang segera dan sering membantu mencegah payudara bengkak.
§  Pemberian ASI membantu mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia kapan dan dimana saja. ASI selalu bersih, sehat dan tersedia dalam suhu yang cocok.
§  Pemberian ASI ekonomis.
§  Meningkatkan hubungan batin ibu-bayi.
§  Menurunkan risiko kanker payudara.

Bagi keluarga :

§  Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, kayu bakar atau minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.
§  Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.
§  Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi dari ASI eksklusif.
§  Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
§  Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia.

Manfaat ASI dibanding susu formula dilihat dari segi Psikologis :

§  Mempererat jalinan kasih sayang antara ibu dan anak.
§  Memiliki pengaruh emosional. Sebab dengan memberikan ASI juga mempunyai pengaruh emosional bagi ibu dan anak.
§  Anak merasa tentram , aman dan nyaman bila sedang menyusu pada ibu.
§  Anak merasa rileks bila menyusu pada ibu.
§  Mempererat jalinan naluri antara ibu dan anak.
§  Perasaan ibu menjadi tenang, bahagia dan menimbulkan percaya diri karena dapat memberikan ASI kepada buah hatinya.
§  Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.


Manfaat ASI dibanding susu formula dilihat dari segi Kesehatan :

§  ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi. Selama dalam kandungan bayi mendapatkan zat pelindung dari ibunya melalui plasenta. Setelah lahir, suplai zat pelindung ini terhenti digantikan ASI. Zat protektif seperti makrofag, limfosit, laktoferin, imunoglobulin, laktobasilus bifidus, dll dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi yang disebabkan bakteri, virus ataupun jamur .
§  Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
§  Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
§  Lysosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E.coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak dari pada susu sapi.
§  Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari Brochus Asociated Lympocyte Tissue (BALT) anti bodi pernapasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) anti bodi saluran pernapasan dan Mammarry Asociated Lympocyte Tissue (MALT) anti bodi jaringan payudara ibu.
§  Faktor bifidus sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk memperhambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
§  Dari aspek Neurologis. Dengan menghisap payudara koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir lebih sempurna.
§  Mencegah anak mengalami obesitas (kegendutan).
§  Dapat menurunkan resiko kematian bayi dan penyakit kronis.
§  Daya tahan tubuh lebih kuat.